Sejarah haji di Humbang Hasundutan tentunya sangat erat dengan berdirinya kabupaten ini. Kabupaten ini baru saja berdiri pada tahun 2000-an jadi perjalanan haji belumlah sepanjang kabupaten lainnya.
Tapi bila kita lihat ke belakang, daerah-daerah, yang sekarang berada dalam kawasan hukum Humbang Hasundutan telah mengirimkan putera puti mereka ke dalam melakukan ibadah haji.
Salah satu embarkasi haji Humbang Hasundutan adalah pelabuhan Barus yang sekarang masuk dalam wilayah Tapanuli Tengah. Dulu Barus merupakan tempat keberangkatan haji bagi kawasan sekitar termasuk huta-huta yang sekarang masuk dalam wilayah Kab. Humbang Hasundutan.
Pelaut-pelaut dari marga Hutagalung merupakan pionir pertama yang mempunyai armada kapal untuk keperluan haji. Baik itu langsung ke pelabuhan Jeddah maupun via pelabuhan-pelabuhan besar di sekitar Asia seperti Malak, Singapura dan lain sebagainya.
Tidak mudah melacak siapa-siapa saja dari nenek moyang orang Humbang Hasundutan yang pernah melakukan ibadah haji saat itu. Namun sebuah catatn penting bahwa salah satu putera Bakkar Pongkinangolngolan, menurut hikayatnya, telah pernah melakukan ibadah haji sejak dahulu kala. Belia ini merupakan salah satu anggota keluarga Dinasti Sisingamangaraja.
Paska kemerdekaan Indonesia, keluarga marga Sihite merupakan pelopor utama yang diketahui oleh sejarah dalam melakukan ibadah haji ke tanah Suci. Keluarga ini berdomisili di Dolok Sanggul dan aktif dalam bidang pertanian kemenyan dan sekaligus sebagai produsen utama bahan baku yang hanya ada di Dolok Sanggul ini.
Pada akhir tahun 60-an atau awal tahun 70-an, keluarga Marbun dari Siniang, yang sekarang masuk dalam wilayah kec. Pakkat, Humbang Hasundutan, mengirikkan putera mereka untuk menunaikan ibadah haji. Namun kepergiannya menggunakan embarkasi Belawan via laut dengan kapal Ambolombo.
Dewasa ini telah banyak putera-puteri Humbang Hasundutan yang telah menunaikan ibadah haji, baik itu oleh masyarakat yang berada dan bermukin di kawasan ini, baik itu oleh generasi perantauan yang mempunyai asal-usul dari Humbang Hasundutan.
Generasi perantau dari Tolping, Simarsik, Parmonangan, Parlilitan dan lain sebagainya yang bermukim di berbagai wilayah di Indonesia telah banyak melakukan ibadah haji untuk melengkapi rukun ke-5 dalam keimanan mereka.
Tahun 2010, puteri Sijungkang dari marga Sitohang juga telah berhasil menunaikan ibadah haji, sehingga menimbulkan gairah kepada sesama muslim untuk melengkapi rukun-rukun iman dalam tuntunan agama mereka.
Tapi bila kita lihat ke belakang, daerah-daerah, yang sekarang berada dalam kawasan hukum Humbang Hasundutan telah mengirimkan putera puti mereka ke dalam melakukan ibadah haji.
Salah satu embarkasi haji Humbang Hasundutan adalah pelabuhan Barus yang sekarang masuk dalam wilayah Tapanuli Tengah. Dulu Barus merupakan tempat keberangkatan haji bagi kawasan sekitar termasuk huta-huta yang sekarang masuk dalam wilayah Kab. Humbang Hasundutan.
Pelaut-pelaut dari marga Hutagalung merupakan pionir pertama yang mempunyai armada kapal untuk keperluan haji. Baik itu langsung ke pelabuhan Jeddah maupun via pelabuhan-pelabuhan besar di sekitar Asia seperti Malak, Singapura dan lain sebagainya.
Tidak mudah melacak siapa-siapa saja dari nenek moyang orang Humbang Hasundutan yang pernah melakukan ibadah haji saat itu. Namun sebuah catatn penting bahwa salah satu putera Bakkar Pongkinangolngolan, menurut hikayatnya, telah pernah melakukan ibadah haji sejak dahulu kala. Belia ini merupakan salah satu anggota keluarga Dinasti Sisingamangaraja.
Paska kemerdekaan Indonesia, keluarga marga Sihite merupakan pelopor utama yang diketahui oleh sejarah dalam melakukan ibadah haji ke tanah Suci. Keluarga ini berdomisili di Dolok Sanggul dan aktif dalam bidang pertanian kemenyan dan sekaligus sebagai produsen utama bahan baku yang hanya ada di Dolok Sanggul ini.
Pada akhir tahun 60-an atau awal tahun 70-an, keluarga Marbun dari Siniang, yang sekarang masuk dalam wilayah kec. Pakkat, Humbang Hasundutan, mengirikkan putera mereka untuk menunaikan ibadah haji. Namun kepergiannya menggunakan embarkasi Belawan via laut dengan kapal Ambolombo.
Dewasa ini telah banyak putera-puteri Humbang Hasundutan yang telah menunaikan ibadah haji, baik itu oleh masyarakat yang berada dan bermukin di kawasan ini, baik itu oleh generasi perantauan yang mempunyai asal-usul dari Humbang Hasundutan.
Generasi perantau dari Tolping, Simarsik, Parmonangan, Parlilitan dan lain sebagainya yang bermukim di berbagai wilayah di Indonesia telah banyak melakukan ibadah haji untuk melengkapi rukun ke-5 dalam keimanan mereka.
Tahun 2010, puteri Sijungkang dari marga Sitohang juga telah berhasil menunaikan ibadah haji, sehingga menimbulkan gairah kepada sesama muslim untuk melengkapi rukun-rukun iman dalam tuntunan agama mereka.
0 komentar:
Posting Komentar